Bismillah,,
Aku yang merasa belum bisa memantaskan diriku untuknya, apakah sudah saatnya sekarang untuk menyerah dari pada harus aku perjuangkan ?
Aku belum resmi menyatakan apakah ini rasa suka atau bukan, aku hanya memikirkan sejenak perasaanku. Apakah aku yakin dengan orang ini, karena akupun tidak tau bagaimana kepribadiannya. Aku hanya menengok sedikit sikap baik yang selama ini dia lakukan padaku dan orang disekitarnya.
Aku tidak pernah menyangka, setelah melalui kisah cinta sebelumnya ada sedikit rasa trauma membekas yang aku rasakan dan membuatku ragu untuk melangkah mencoba memperjuangkan rasa penasaranku ini.
Sosoknya yang misterius membuatku penasaran meskipun menurutku dia cuek, bahkan kontak mata pun kami tidak pernah, bertemu hanya sekedar menyapa. Namun kepribadiannya yang sangat sederhana serta sikap dan perkataannya yang santun adalah modal awal aku jatuh hati dengannya.
Aku sangat paham, bahwa dirimu memiliki kualitas diri yang sangat baik. Seperti sosok yang cukup dewasa serta bijak dalam segala sesuatu. Firasatku yang mengatakan 'mungkinkah aku menyukaimu' seketika aku menepisnya, karena dengan prosesku yang sekarang berikut kesibukkanku ini sejujurnya aku tidak ingin mencemaskan perasaanku untuk menyukai seorang pria baru untuk singgah mengisi hatiku.
Lagi, aku hanya ingin bercerita pada Allah jika memang aku mencintainya karena Allah, sudah pasti hati kita ikhlas dan tulus serta tidak mengharapkan imbalan agar dicintainya kembali.