Selasa, 27 Desember 2022

Perasaan dan Tindakan itu Hal yang Berbeda

Bagaimana seseorang dapat berempati terhadap orang yang memiliki pikiran dan tindakan yang salah ? Jika orang itu tidak menyadarinya sendiri, dia akan terus berjalan ke arah yang salah. Namun, kita tidak perlu khawatir tentang itu. Kita tidak akan menyebarkan empati pada pikiran dan tindakannya, tapi pada 'hatinya' , perasaannya. Perasaan atau emosi dari keberadaan dirinya merupakan pusat target empati. Ungkapan hati yang mengekspresikan emosi, sebagai sinonim untuk kata 'perasaan' , ketika bertanya 'Bagaimana perasaanmu?' , kebanyakan akan mengungkapkan apa yang ada di dalam hati mereka.

Seburuk apapun kesalahan seseorang mengenai pikiran, penilaian atau tindakan, situasi yang rumit ternyata mudah dipecahkan hanya dengan menanyakan perasaan terus-menerus. Mereka yang hatinya dapat merasakan empati, akan bersedia menerima risiko atau harga yang harus ditanggung atas kesalahannya sendiri. Sebab, dia sudah mencapai tahap penerimaan terhadap dirinya sepenuhnya. Ketidakadilan yang dirasakannya pun sudah dapat teratasi. Karena itu, pernyataan 'Hati seseorang selalu benar' itu memang benar adanya.

Kita dapat berempati hanya dengan mengetahui bahwa tindakan dan pikiran seseorang berbeda dengan perasaan di dalam hatinya. Jika kita bisa berempati pada orang itu, hatinya akan tergerak meski dia orang yang sangat keras kepala. Sebaliknya, meski alasan kita sangat masuk akal, jika kita tidak bisa berempati dengan benar, rasionalitas dan logika tidaklah berguna untuk mengungkap penyebab di balik tindakan orang tersebut. Logikanya akan lebih banyak digunakan untuk mengembangkan tipu daya yang membela pikiran yang salah, dan makin menjauhkan kita dari pokok permasalahan yang sebenarnya. Jika seseorang yang sangat peka dan bersikap baik saja tidak dapat memahami keberadaan diri orang lain, kemungkinan besar dia memang tidak bisa. 

Empati adalah keadaan yang dapat dicapai ketika seseorang melihat isi hati orang lain dari setiap sudut tenang, ceria, serta pandangan penuh kasih. 

Empati adalah pemahaman mendalam yang dicapai ketika seseorang secara bertahap melihat seluruh pikiran orang lain, setelah melihat setiap celah batin orang tersebut.

Semakin kita mengenal orang tersebut, semakin kita memahaminya, 

Semakin kita memahami orang tersebut, semakin kita berempati kepadanya.

Jadi, empati tidaklah dimiliki sejak lahir, melainkan sesuatu yang datang dari langkah kecil yang diambil secara bertahap.

Jika pintu diibaratkan 'Keberadaan diri', kenop adalah 'emosi atau perasaan' .

Lubuk hati seseorang pasti tersingkap (terbuka) ketika kita dengan tepat membuka matanya terhadap emosi atau perasaan tentang 'keberadaan diri' miliknya sendiri.

Kekuatan untuk memutar kenop yang membuka ke lubuk hati itu adalah empati.



Jung Hyesin. 


Sabtu, 17 Desember 2022

Singkat untuk Menjadi Dewasa

Perubahan yang paling berbeda dari orang dewasa dan anak-anak adalah dari cara berfikirnya.

Orang yang dewasa memikirkan orang lain, anak-anak hanya memikirkan diri sendiri !

 

Anak-anak hanya memikirkan, saya mau ini saya mau itu, saya gamau tau pokoknya harus begini. apapunlah hal yang seperti itu. Sekali lagi, anak kecil cuman mikirin apa maunya dia. Tetapi orang yang dewasa mereka mulai memikirkan orang lain, mulai punya tanggung jawab atas hidup orang lain. Orang yang dewasa mulai memikirkan masa depan, orang dewasa mulai sungguh-sungguh kerja keras untuk membangun hidupnya. Dan kalau orang yang dewasa itu bukan cuman cari pacar, tetapi mereka mencari calon istri atau calon suami. Tidak cuman hanya mencari kesenangan untuk hari ini saja, tapi mereka mulai mencari kesenangan di masa mendatang. 

 

Kedewasaan itu tidak ditentukan oleh usia, ada orang yang kita lihat bagaimana mereka menyia-nyiakan hidup dimasa mudanya. Bahkan sampai mereka tua, tidak membangun apa apa, tidak ada perubahan positif terhadap dirinya. Bahkan masih mengandalkan orang tua, tinggal dengan orang tua, bergantung segala sesuatu pada orang tua, belum bisa memberikan nafkah bagi keluarga.

 

Ini yang aku camkan hingga saat ini, jangan sampai jadi tua tidak bangun apa-apa. 

Jumat, 09 Desember 2022

Meminta Maaf dan Berubah :)

Desember ...

Tinggal menghitung hari untuk berganti tahun.

Kalian merasakan perubahan dalam diri selama berjalan nya waktu gak sih ?

Pernah gak, sama sekali gak merasakan perasaan apapun di lingkungan sekitar ?

Seperti halnya, sekitar kamu tuh dalam keadaan bahagia tapi kok cuman kita yang gak merasakan kebahagiaan itu. Atau sekitar kita tu ada yang marah dan benci sama kita, tapi kita yang ga terlalu perasa, alias gak peka gitu. Pernah ?

Seseorang dua hari lalu, menyatakan perasaan nya dan bilang "aku sakit hati sama kamu". Dia mengatakan itu langsung didepanku. Kemudian lanjutnya "aku melihat dan merasakan kamu beda dari Linda Claudya yang aku kenal dulu (8 tahun lalu)". Lanjutnya lagi "dulu, ketika sekitarmu punya prinsip tertentu, kamu adalah orang yang berbeda dan punya prinsip sendiri yang bisa menaklukan orang lain supaya mereka bisa diterima oleh kamu. Sekarang, seolah kamu masuk kedalam lingkungan yang kamu ingin diterima oleh mereka. Kamu beda lin, aku sakit hati" .

Prinsip seseorang terkadang bisa berubah, apalagi dia berjalan menuju dan semakin dewasa. 8 tahun lalu adalah masa remaja yang mana masih mencari dan membentuk prinsip mana yang harus aku jalankan. Sudah hampir kepala tiga usia, seharusnya sudah bisa memastikan inilah prinsipku.

Aku tidak menyalahkan orang tersebut, dengan menyampaikan seperti itu artinya dia peduli dengan kehidupanku. Aku justru menyalahkan diriku, ternyata selama ini ada yang peduli dalam hidupku tetapi aku hidup dengan prinsipku sendiri. 

Boleh gak sih hidup tidak berprinsip ? boleh aja, tapi kamu menjalani hidup untuk apa ? Tujuan kamu ke arah mana ? Kadang prinsip juga mengubah mindset, dan mindset itu yang merubah hidup kamu. 

Ketika mindet mu berubah, hidupmu juga pasti akan berubah. Banyak orang yang mengubah lifestyle tetapi mindset nya masih sama dan pada akhirnya mereka akan kembali ke kebiasaan lama. Karena jika mindset mu terus sama , maka hidupmu pun tidak akan ada yang berubah.

Untuk seseorang yang telah menyatakan perasaannya, ketika kamu bilang "Kita itu jodoh lin, kenapa saat kamu hidup berbeda dengan yang aku bayangkan. aku sakit hati" . Maaf, aku betul-betul menyesal. Kehidupanku membawaku menjadi tidak begitu merasakan keadaan sekitar. Aku sangat minta maaf.

Dia orang baik, selama 8 tahun kami berhubungan sebagai junior dan senior. Dia membimbingku sampai aku kerja saat ini, dia membantu kesulitanku jika aku ada permasalahan dalam pekerjaan. Dia sudah menikah, kami berbeda usia kurang lebih 10 tahun. Jodoh yang dia katakan disana lebih mengarah ke cocok an kami, namun aku sudah mengecewakannya. Pantas akhir - akhir ini dia jaga jarak. 

Meminta maaf dan berubah adalah jalan keluarnya :)

Selamat Tinggal Sahabat

Cerita kali ini akan aku sampaikan dengan sangat singkat Aku menulisnya dengan menitikan air mata, Selamat tinggal sahabat yang sudah lebih ...